Senin, 17 Desember 2012
PENATALAKSANAAN TERKINI LOW BACK PAIN (LBP)
PENDAHULUAN
Nyeri punggung bawah (Low Back Pain/LBP) adalah salah satu kasus terbanyak pasien yang dating ke poliklinik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hamper 50-80% orang dewasa pernah mengalami kondisi ini. Data ini semakin besar dengan bertambahnya usia penderita. Data di Amerika tahun 2009 menunjukkan bahwa dari 154 pensiunan tentara Amerika sebanyak 64% mengalami nyeri punggung bawah sedang sampai berat dalam 18 bulan setelah pension (Cohen et.al, 2009).
Insidensi LBP di Indonesia masih belum ada data yang akurat, namun keluhan LBP juga selalu berada dalam lima besar penyakit di klinik-klinik neurologi di Indonesia. Bahkan pasien LBP menempati urutan kedua setelah ISPA di Washington, Amerika Serikat (Richard et.al, 2001). Data di tempat praktek penulis menunjukkan bahwa pasien yang datang berobat sebanyak 47% mengeluh LBP.
Keluhan nyeri punggung bawah ini sering tidak diperhatikan oleh kebanyakan. Mereka baru mencari pertolongan medis bila sudah dirasakan memberat dan tidak membaik dengan pengobatan tradisional yang dilakukan, misalnya dipijit, diurut atau “dikerokin”. Nyeri punggung bawah memang sebagian besar bersifat fungsional (functional pain) dan hanya sedikit yang dikarenakan penyakit yang berbahaya. Namun demikian, sangat penting bagi kita tenaga medis untuk bisa membedakan LBP yang berbahaya dan LBP yang fungsional.
DEFINISI DAN PATOFISIOLOGI LBP
Nyeri punggung bawah didefinisikan sebagai suatu gejala berupa nyeri di bagian pinggang yang dapat menjalar ke tungkai kanan atau kiri. Dapat berupa nyeri lokal maupun nyeri radikular atau keduanya. Nyeri ini terasa di antara sudut iga terbawah dan lipat bokong bawah yaitu di daerah lumbal atau lumbosakral dan sering disertai dengan penjalaran nyeri ke arah tungkai. Nyeri yang muncul dari daerah punggung bawah dapat dirujuk ke daerah lain atau sebaliknya nyeri yang berasal dari daerah lain dirasakan di daerah punggung bawah (refered pain).
Punggung bawah terdiri dari tulang belakang lumbal (vertebrae), cakram-cakram (disc) diantara vertebrae, ikatan sendi (ligamentum), sumsum tulang belakang (spinal cord),dan otot-otot (muscle), serta kulit dan jaringan lemak sebagai pelindung organ dalam.
Tulang belakang lumbal dirancang sedemikan rupa sehingga dapat menyediakan struktur penunjang yang kokoh dan sekaligus dapat digerakkan serta mampu melindungi medula spinalis dari proses traumatik.
Pada penelitian eksperimental menunjukkan bahwa penyebab LBP dapat berasal dari strujtur spinal, termasuk ligamentum, facet joint, periosteum dari vertebrae, otot-otot paravertebrae dan fascianya, pembuluh darah, aulus fibrosus, dan serabut saraf spinal. Penyebab LBP secara umum dapat dikategorikan menjadi mekanik, neuropatik, dan sekunder dari penyakit lainnya. Secara detail dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Penyebab tersering dari LBP
No
Tipe
Peyebab
1
Mechanical
Unknown cause – ussually attributed to muscle strain or liamentum injury
Degenerativedisco-jointdisease
Vertebralfracture
Congenitaldeformity(suchasscoliosis,kyphosis, transitional vertebrae)
Spondylolysis
Instability
2
Neurogenic
Herniateddisc
Spinalstenosis
Osteophyticnerverootcomposition
Annularfissurewithchemicalirritationofnerveroot
Failedbacksurgerysyndrome(suchasarachnoiditis, epidural adhesions, recurrent herniation); may cause mechanical back pain as well
Infection (such as herpes zoster)
3
Non-Mechanical spinal condition
Neoplastic(suchasprimaryormetastatic)disease
Infection(suchasosteomyelitis,discitis,abscess)
Inflammatoryarthritis(suchasrheumatoidarthritis and spondyloarthropathies, including ankylosing spondylitis, reactive arthritis, enteropathic arthritis)
Paget’sdisease
Other(suchasScheuermann’sdisease,Baastrup’s
disease)
4
Reffered Visceral Pain
Gastrointestinaldisease(suchasinflammatorybowel disease, pancreatitis, diverticulitis)
Renaldisease(suchasnephrolithiasis, pyelonephritis)
Abdominalaorticaneurysm
5
Other
Fibromyalgia
Somatoformdisorder(suchas somatization disorder,
pain disorder)
Malingering
DIAGNOSIS
Seperti penyakit lain, dalam menegakkan diagnosis suatu penyakit selalu diawali dengan anamnesa yang cermat, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang jika diperlukan.
Berdasarkan pengelompokan pada tabel 1 di atas, anamnesis yang benar juga sudah bisa dilakukan. Misalnya bila LBP itu disebabkan karena mekanik atau neuropatik, akan memiliki gejala klinis yang berbeda. Gejala neuropatik misalnya, pasien akan menyampaikan bahwa nyeri yang dialami seperti ditusuk, terbakar, kesemutan atau seperti menembak (Shooting). Sedangkan nyeri yang akibat muskuloskeletal biasanya pasien mengeluh kemeng, senut-senut atau cekot-cekot. Bila ada lesi di dalam kanalis spinalis, bisanya ada keluhan bila jalan jauh terasa capek dan nyeri (claudicatio).
Pada pemeriksaan fisik juga harus dilakukan dengan seksama. Adanya demam dapat mengarahkan bahwa LBP yang terjadi akibat adanya proses infeksi. Keterbataan gerak karena nyeri untuk gerakkan tertentu juga harus diperhatikan. Nyeri bertambah berat dengan inspirasi dalam, kekakuan otot dan penjalaran nyeri yang terjadi juga harus menjadi perhatia. Perlu juga dilakukan manuver-manuver tertentu untuk membedakan nyeri bersifat radikuler atau tidak. Pemeriksaan tanda Laseq dan tanda Patrik pada kedua kaki lazim dilakukan untuk membedakan hal tersebut. Juga pemeriksaan refleks fisiologis tungkai bawah dan refleks patologisnya. Yang terpenting lagi, pemeriksaan sensorik harus dilakukan dengan benar. Hasil pemeriksaan sensorik ini dapat mengarahkan lokasi lesi lebih tepat, hal ini karena sistem sensorik memiliki dermatom yang jelas dan tidak overlapping. Pemeriksaan otonom berupa refleks seperti saccral sparring kadang diperlukan untuk kasus tertentu seperti trauma medulla spinalis.
FARMAKOTERAPI
Banyak penelitian yang mendukung bukti bahwa penggunaan OAINS (obat anti inflamasi non steroid) untuk LBP non-neuropatik memiliki efek yang baik. Paracetamol (acetaminofen) memiliki efek yang sedikit lebih rendah dibanding OAINS, namun efeksamping yang ditimbulkannya juga lebih rendah.Sedangkan untuk radikulopati, OAINS kurang efektif atau hanya sedikit efektif berdasarkan beberapa penelitian.
Untuk pasien dengan LBP akut non-spesifik, banyak bukti penelitian yang menyatakan bahwa muscle relaxant golongan non-benzodiazepine seperti tizanidin atau cyclobenzaprine memiliki efek baik namun tidak sebaik golongan benzodiazepine (seperti diazepan atau clonazepam).Namun, dengan mempertimbangan efek samping dan kemungkinan adanya ketergantungan (addiksi), maka rekomendasi pemberian golongan benzodiazepine direkomendasikan setelah nyata benar bila golongan non-benzodiazepine sudah tidak efektif pada pasien tersebut. Pemberiannyapun dengan mepertimbangkan time frame yang singkat dan tujuan yang jelas. Sedangkan untuk LBP yang kronis, muscle relaxant masih kurang meyakinkan.
Banyak penelitian sistematik review (tapi tidak semua) yang menunjukkan bahwa antidepresan tricyclic, selain golongan SSRI, merupakan obat yang efektif pada LBP kronis non-spesifik dibandingkan dengan plasebo. Untuk nyeri neuropatik, nilai NNT (number needed to treat) SSRI hampir tiga kali lebih tinggi dibandingkan dengan antidepresant tricyclic.
Tidak banyak evidence yang mendukung suatu obat tertentu efektif pada radiculopathy, namun terdapat dua penelitian yang menyatakan bahwa gabapentin efektif pada radiculopathy. Golongan opioid sering digunakan untuk pada LBP yang akut dan dengan derajat nyeri yang sedang-berat (VAS > 6)., namun manfaat penggunaanya untuk LBP kronis masih belum jelas. Pada satu metanalisis menunjukan bahwa meskipun penggunaan opioid jangka pendek memberikan manfaat yang baik, namun untuk penggunaan jangka panjang masih belum bisa dibuktikan manfaatnya. Jika golongan opioid harus digunakan untuk LBP kronis, maka harus dipastikan bahwa penggunaan opioid tersebut setelah terbukti pengobatan konservatif gagal, disertai dengan pengawasan yang ketat, dan memiliki tujuan yang jelas serta memiliki strategi penghentiannya (exit strategy).
KESIMPULAN
Mayoritas manusia pernah mengalami nyeri punggung bawah (LBP) yang serius dan kebanyakan pula kasus yang terjadi akan membaik dengan intervensi yang minimal.
Anamnesis dan pemeriksaan yang teliti akan memberikan manfaat yang besar terhadap diagnosis dan diharapkanmampu membedakan kasus-kasus mana saja yang membutuhkan pemeriksaan imaging dan tidak.
Pemeriksaan MRI yang dini terbukti tidak memberikan manfaat yang lebih baik untuk outcome pada pasien LBP
Mayoritas modalitas terapi LBP hanya memberikan manfaat yang sedikit atau hanya memberikan manfaat pada wajtu yang tidak terlalu lama.
Tantangan untuk mengatasi LBP masih terbuka dan menuntut para praktisi untuk lebih kreatif dalam manajemen LBP agar bisa bermanfaat bagi masyarakat. Teknik yang tepat dan murah serta memiliki efek samping yang minimal merupakan goal yang masih di awang-awang.
DAFTAR PUSTAKA
Chou R and Huffman L.H, 2009, Guideline for the Evaluational and Management of Low Back Pain; Evidence Review, American Pain Society.
Cohen S.P; Argoff C.E; Carragee E.J, 2009, Management of Low Back Pain, BMJ Vol 338.
Deyo R.A, and Weinstein J.N, 2001, Primary Care: Laow Back Pain, The New England Journal of Medicine, Vol 344 No 5.
Furlan A.D; Tulder M.W.; Cherkin D; Tsukayama H; Lao L; Koes B.W; Berman B.M, 2008, Acupunctur and dry-needling for Low Back Pain, The Cochrane Collaboration.
Pengel L.H.M; Herbert R.D; Maher C.G; Refshauge K.M, 2003, Acute Low Back Pain: systematic review of its prognosis, BMJ Vol 327.
Riddle D.L, 1998, Clasification and Low Back Pain: A review of literatur and Critical Analysis
Selasa, 11 Desember 2012
Teruntuk Bundaku tersayang
.....
Dear Bunda.....
Bagaimana kabar bunda hari ini?
Smoga bunda baik-baik
saja...nanda juga di sini
baik-baik
saja bunda... Allah sayang
banget deh sama nanda. Allah juga
yang
menyuruh nanda menulis
surat ini
untuk bunda, sebagai bukti
cinta nanda sama bunda....
Bunda, ingin sekali nanda
menyapa perempuan yang
telah
merelakan rahimnya untuk
nanda diami walaupun hanya
sesaat...
Bunda, sebenarnya nanda
ingin
lebih lama nebeng di rahim
bunda, ruang yang kata Allah
paling kokoh dan paling
aman di
dunia ini, tapi rupanya
bunda
tidak menginginkan kehadiran
nanda, jadi sebagai anak
yang
baik, nanda pun rela
menukarkan
kehidupan nanda demi kebahagiaan bunda.
Walaupun
dulu, waktu bunda
meluruhkan
nanda, sakit banget
bunda....badan nanda rasanya
seperti tercabik-cabik... dan
keluar sebagai gumpalan
darah
yang menjijikan apalagi hati
nanda, nyeri, merasa seperti aib
yang tidak dihargai dan
tidak
diinginkan.
Tapi nanda tidak kecewa
kok bunda gembira... karena
dengan
begitu, bunda telah
mengantarkan nanda
untuk
bertemu dan dijaga oleh Allah
bahkan nanda dirawat
dengan
penuh kasih sayang di
dalam
syurga Nya. Bunda, nanda mau cerita,
dulu
nanda pernah menangis
dan
bertanya kepada Allah,
mengapa bunda meluruhkan nanda
saat
nanda masih berupa wujud
yang
belum sempurna dan
membiarkan nanda sendirian di
sini? Apa bunda tidak
sayang
sama nanda? Bunda tidak
ingin
mencium nanda? Atau jangan-
jangan karena nanti nanda
rewel
dan suka mengompol
sembarangan? Lalu Allah
bilang, bunda kamu malu sayang...
kenapa bunda malu?
bingung
karena dia takut kamu
dilahirkan
sebagai anak haram... anak haram itu apa ya Allah?
bingung
Anak haram itu anak yang
dilahirkan tanpa ayah...
Nanda
bingung dan bertanya lagi sama
Allah, ya Allah, bukannya
setiap
anak itu pasti punya ayah
dan
ibu? Kecuali nabi Adam dan Isa?
Allah yang Maha Tahu
menjawab
bahwa bunda dan ayah
memproses nanda bukan
dalam ikatan pernikahan yang
syah dan
Allah Ridhoi. Nanda
semakin
bingung dan akhirnya
nanda putuskan untuk diam.
Bunda, nanda malu terus-
terusan
nanya sama Allah,
walaupun Dia
selalu menjawab semua pertanyaan nanda tapi
nanda
mau nanyanya sama bunda
aja,
pernikahan itu apa sih?
bingung Kenapa bunda tidak
menikah saja
dengan ayah? Kenapa
bunda
membuat nanda jadi anak
haram dan mengapa bunda
mengusir
nanda dari rahim bunda
dan
tidak memberi kesempatan
nanda hidup di dunia dan berbakti
kepada bunda? Hehe,,,maaf
ya
bunda, nanda bawel
banget...
nanti saja, nanda tanyakan bunda
kalau kita ketemu.
Oh ya Bunda, suatu hari
malaikat
pernah mengajak jalan-
jalan nanda ke tempat yang
katanya
bernama neraka. Tempat
itu
sangat menyeramkan dan
sangat jauh berbeda dengan
tempat
tinggal nanda di syurga. Di
situ
banyak orang yang
dibakar pake api lho bunda
Shocked..minumnya juga
pake
nanah dan makannya
buah-
buahan aneh, banyak durinya...yang paling parah,
ada
perempuan yang ditusuk
dan
dibakar kaya sate gitu,
serem banget deh bunda.
Lagi ngeri-ngerinya, tiba-
tiba
malaikat bilang sama nanda,
Nak,
kalau bunda dan ayahmu tidak
bertaubat kelak di situlah
tempatnya...di situlah orang
yang
berzina akan tinggal dan
disiksa selamanya. Seketika itu
nanda
menangis dan berteriak-
teriak
Shocked memohon agar
bunda dan ayah jangan
dimasukkan ke
situ.... nanda sayang
bunda...
nanda kangen dan ingin
bertemu bunda... nanda ingin
merasakan
lembutnya belaian tangan
bunda
dan nanda ingin kita tinggal
bersama di syurga... nanda takut,
bunda dan ayah kesakitan
seperti
orang-orang itu..
Lalu, dengan lembut
malaikat berkata... nak, kata Allah
kalau
kamu sayang, mau bertemu
dan
ingin ayah bundamu tinggal
di syurga bersamamu, tulislah
surat
untuk mereka... sampaikan
berita
baik bahwa kamu tinggal di
syurga dan ingin mereka ikut,
ajaklah mereka bertaubat
dan
sampaikan juga kabar
buruk,
bahwa jika mereka tidak bertaubat mereka akan
disiksa di
neraka seperti orang-
orang itu.
Saat mendengar itu, segera
saja nanda menulis surat ini
untuk
bunda, menurut nanda
Allah itu
baik banget bunda.... Allah
akan memaafkan semua
kesalahan
makhluk Nya asal mereka
mau
bertaubat nasuha... bunda
taubat ya? Ajak ayah juga, nanti
biar kita
bisa kumpul bareng di sini...
nanti
nanda jemput bunda dan
ayah di padang Mahsyar deh...
nanda
janji mau bawain minuman
dan
payung buat ayah dan
bunda, soalnya kata Allah di sana
panas
banget bunda... antriannya
juga
panjang, semua orang
sejak jaman nabi Adam kumpul
disitu...
tapi bunda jangan
khawatir, Allah
janji, walaupun rame kalo
bunda dan ayah benar-benar
bertaubat
dan jadi orang yang baik,
pasti
nanda bisa ketemu kalian.
Bunda, kasih kesempatan buat
nanda ya.... biar nanda bisa
merasakan nikmatnya
bertemu
dan berbakti kepada orang
tua, nanda juga mohon banget
sama
bunda...jangan sampai adik-
adik
nanda mengalami nasib
yang sama dengan nanda, biarlah
nanda saja yang merasakan
sakitnya ketersia-siaan itu.
Tolong
ya bunda, kasih adik-adik
kesempatan untuk hidup di dunia
menemani dan merawat
bunda
saat bunda tua kelak.
Sudah dulu ya bunda...
nanda mau main-main dulu di
syurga....
nanda tunggu kedatangan
ayah
dan bunda di sini... nanda
sayang banget sama
bunda....muuuuuaaaach!
sumber:
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=333355766697741&set=a.207096402657012.55621.100000699627339&type=1&ref=nf
Langganan:
Postingan (Atom)